Sinopsis Buku Mentari di Sekotong

Ikhsan Hanggowo Jatmiko

XI IPS 2

    Judul Buku                  : Mentari di Sekotong

    Pengarang                   : Lalu Safii

    Penerbit                       : Tiga Serangkai

    Tahun Terbit                : 1999

    Tempat Terbit              : Mataram

    Jumlah Halaman          : 50 Halaman              

Melestarikan Sumber Daya Kelautan

            Ada dua sepasang kekasih yaitu Arni dan Ardi.Arni

Memiliki wajah yang sangat cantik dan Ardi memiliki wajah yangtampan.Mereka

Memiliki hubungan sejak bertemu di kursus komputer. Arni dan Ardi merupakan seorang mahasiswa. Arni fakultas perikanan dan Ardi fakultas ekonomi. Mereka merupakan mahasiswa yang berprestasi. Arni dan Ardi telah menjadi sarjana dengan nilai yang sangat memuaskan.

            Ardi ingin menikahi lalu melanjutkan kuliah program magister bersama di Amerika, namun Arni ditugaskan oleh fakultasnya untuk mengabdi di desa nelayan yang hidup kesusahan. Ardi sempat tidak setuju dengan keputusan itu. Akhirnya Arni berangkat ke desa untuk mengabdi dan Ardi berangkat ke Amerika untuk meneruskan kuliahnya. Mereka berdua berpisah untuk waktu yang cukup lama.

            Arni berangkat ke Lombok menggunakan pesawat. Di pesawat, ia bertemu dengan laki-laki berusia lanjut yang memiliki visi yang sama yaitu mendirikan lembaga sosial untuk mengangkat harkat kehidupan para nelayan. Arni menjadi akrab dengan laki-laki itu dan menanyakan banyak hal kepadanya. Mereka berdua berpisah di bandara Juanda Surabaya. Arni melanjutkan perjalanan ke Lombok dan laki-laki itu ke Menado.

            Sesampainya di Lombok, Arni melanjutkan perjalanan menggunakan taksi ke Sekotong tempat ia mengabdi. Di perjalanan, Arni melihat tempat pembakaran batu karang. Ia menemui ibu-ibu pembawa batu karang yang ingin pergi ke Pak Dudung untuk dijual. Arni meminta ibu-ibu tadi mengantarkan ke tempat pak Dudung.Pak Dudung tekenal sangat cepat marah dan gampang memukul. Tetapi hal itu tidak membuat Arni takut.

            Di rumah pak Dudung, Arni tidak bertemu pak Dudung karena sedang pergi mencari dukun untuk mengobati anaknya. Arni melihat kondisi anak pak Dudung yang sakit parah, langsung meminta izin membawanya ke rumah sakit. Sebelumnya, ia ke rumah pak kepala desa untuk memberitahu bahwa ia telah datang. Istri pak Dudung dan orang lainnya tidak berani membawa anak itu ke rumah sakit karena takut dimarahi pak Dudung. Namun, Arni memkasa dan akhirnya pada sore itu dibawanya anak itu dan ibunya ke rumah sakit.di rumah sakit, Anak itu langsung ditangani dan kondisinya membaik.

Pak Dudung sampai di rumahnya setelah maghrib. Ia mencari anak dan istrinya. Ada yang bilang mereka dibawa oleh gadis kota ke rumah sakit, namun pak Dudung tidak percaya karena takut itu adalah titisan penguasa pantai selatan yang ingin menjadikan anak dan istrinya sebagai tumbal. Ada yang bilang jika gadis itu ke rumah kepala desa untuk meminta izin.Pak Dudung langsung ke rumah kepala desa dengan emosi tinggi dan memarahi kepala desa.

Setelah dijelaskan, akhirnya dia mengerti. Pak Dudung malam itu juga ke kota. Ia sampai di rumah sakit pukul 12:00. Istrinya ketakukan melihat kehadiran suaminya. Ia takut dimarahi. Namun pak Dudung tidak marah karena melihat kondisi anaknya yang sudah sehat. Ia berterimakasih kepada tuhan dan Arni.Arni mendapat imbalan seekor sapi. Pak Dudung akan memberikan apa saja yang Arni ingin.

Arni ingin bertemu dengan anggota kelompoknya pak Dudung. Pak Dudung dan kelompoknya sering mengambili batu karang untuk dijual dengan cara yang tidak baik. Akhirnya Pak Dudung menyetujuinya dan berjanji nanti malam akan dipertemukan

Malam harinya, Arni bertemu dengan kelompok pak Dudung, ia menasihati mereka dengan baik dan memberitahu bahwa desa itu mendapat bantuan 20 buah perahu motor serta mengajak mereka untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik yaitu dengan menjadi nelayan yang baik. Mereka awalnya tidak menyutujuinya, namun akhirnya menyetujuinya.

Dengan bantuan kapal motor itu, desa Sekotong menjadi bertambah baik. Arni mendirikan koperasi bagi nelayan. Dua tahun kemudian, perahu motor bertambah menjadi 32 buah.Arni sangat bangga dengan pencapaiannya namun ada satu yang belum tercapai yaitu mendirikan penampungan ikan.

Ardi telah selesai kuliah dan menyusul Arni ke Lombok. Sesampainya di Lombok, Ardi langsung menemui Arni dan bangga dengan apa yang telah dicapai Arni. Kemudian Ardi ingin menikahi Arni di desa Sekotong dan Arni menyetujui itu. Ardi menanyakan mas kawin apa yang Arni ingin. Arni menginginkan Ardi membangun tempat penampungan ikan sebagai mas kawin.

Hanya dalam waktu satu bulan tempat penampungan ikan telah selesai. Ardi dan Arni menikah di Sekotong dihadiri oleh para kerabat serta warga sekitar.Akhirnya Arni dan Ardi berjanji akan bersama-sama membangun negeri.

            Buku ini memiliki bahasa yang mudah dipahami. Jenis dan ukuran  tulisannya sangat baik sehingga mudah untuk dibaca.Di dalamnya terdapat gambar-gambar yang memudahkan pembaca dalam memahami cerita.

            Sayangnya buku ini memiliki kualitas gambar yang kurang baik. Selain itu, covernya kurang menarik karena gambar yang disajikan kurang baik.

            Buku ini untuk dibaca kalangan anak SMA/SMK serta orang dewasa. Keterangan itu sudah tertera di halaman cover buku. Saya sangat merekomendasikan anda membaca buku ini supaya anda sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan.